Hari Jumat 8 September 2023, bertempat di Aula Lantai 6 Sekolah Tarsisius 1, para guru se Yayasan Bunda Hati Kudus hadir dalam rangka Rekoleksi sekaligus Penguatan Kompetensi Guru. Acara dimulai tepat pukul 07.30, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Ibu Romana, dan dilanjutkan dengan doa oleh Bapak Koban. Pengantar dari Biro Pendidikan yaitu Bapak Supriyadi serta dari Ketua Pengurus YBHK Bapak Eddy Gunawan sebagai pembuka acara hari ini.
Acara dimoderatori Bapak Yoakim, dan sebagai nara sumber utama hari ini adalah Romo J Haryatmoko SJ. Romo memberikan materi dengan judul Perubahan Pola Pikir Pendidik Untuk Model Pembelajaran Baru.
Pada era digital ini sudah terjadi pergeseran dan perubahan yan perlu disadari para guru dan merubah pola pikir untuk dapat menyiapkan generasi muda menghadapi masa depan mereka. Maka perlu pengembangan diri dari pendidik untuk dapat menyiapkan model pendidikan yang sesuai pada masa kini. Rumusan masalah perubahan model pendidikan dimulai dari kompetensi, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi semacam apa yang diperlukan generasi muda agar berhasil menghadapi era digital. Kedua tentang model pembelajaran, yaitu bagaimana agar model pembelajaran mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan disrupsi-inovatif dan bagaimana menentukan indikator keberhasilannya. Kemuadian Perubahan pola pikir pendidik, yaitu bagaimana membantu pendidik mengubah pola pikir untuk menyesuaikan tuntutan model pembelajaran baru di mana pusatnya bukan lagi pendidik, tetapi pembelajar.
Maka visi baru pendidikan menjadi pentuing, yang membentuk orang muda berkepribadian, berintegritas, kreatif dan inovtif untuk menjawab profesionalisme di era digital. Pembelajar yang berhasrat untuk maju dan siap untuk belajar lagi, menjadi kreatif, pekerja keras, siap berperan di masyarakat, menjadi warga negara yang kompeten, penuh belarasa, toleran dan menerima keberagaman, dan kemudian hidup sehat, percaya diri dan mempunyai kompetensi etika serta menghayati religiositas.
Ada 6 ketrampilan yang perlu bagi peserta didik di era digital, yaitu ketrampilan menyampaikan gagasan 9tulisan, lisan, visual), menyederhanakan gagasan dan coding literacy, kemudian ketrampilan bernalar analitis dan kritis, ketrampilan di bidang teknologi informasi yang menuntut coding proficiency, ketrampilan komunikasi dan kerjasama, ketrampilan manajemen organisasi, jejaring dan terakhir ketrampilan perencanaan dan pengorganisasian dalam kerangka inovasi.
Romo juga menjelaskan tentang analytical thinking, yaitu mampu mengevaluasi berbagai sumber daya : data, fakta, fenomena dan temuan, serta mampu mengambil keputusan dari sejumlah informasi smapai bisa membedakan detil-detil yang berguna untuk memecahkan masalah. Ada 8 unsur analytical thinking, yaitu :
- Analisis: mampu memeriksa/memahami data/informasi dengan mengambil maknanya & merepresentasikan apa itu.
- Klarifikasi: mengomunikasikan dengan cara yang bisa lebih mudah dipahami
- Evaluasi: mampu menilai keabsahan gagasan & manfaatnya
- Penjelasan: membuat informasi & menambahkan perspektif shg semakin jelas
- Inferensi: bisa mengambil kesimpulan atas dasar informasi meski terbatas
- Penafsiran: memahami informasi & komunikasi ke pendengar dg mengikuticara pikir/logika pendengar sehingga mudah ditangkap
- Objektivitas: memberi penilaian tanpa dipengaruhi kepentingan pribadi
- Penalaran Jernih: berpikir tentang masalah atau permasalahan secara logis
Acara berlangsung sampai pukul 14.30, dimana didalamnya diberi kesematan tanyajawab, diskusi kelompok, pemaparan hasil kelompok, istiraha snak dan istirahat makan siang. Acara terlaksana dengan lancar, sangat cair karena Romo membawakan dengan penuh humor, mengena dengan kehidupan sehari-hari khususnya kehidupan para pendidik. Antusias para guru pun terlihat dari tetap setianya para guru mendengarkan dengan seksama dan antusias memberi tanggapan.
Terimakasih kepada Romo J Hardyatmoko SJ yang telah memberikan penguatan kompetensi guru pada hari ini.
Syalom.