Live In Kelas XI SMA Tarsisius II di Desa Karangtanjung

Jakarta, 13 Desember 2024 – Siswa kelas XI SMA Tarsisius II mengikuti kegiatan Live In yang berlangsung selama lima hari di Desa Karangtanjung, Yogyakarta, mulai Senin hingga Jumat, 9-13 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada kehidupan pedesaan, budaya lokal, serta pentingnya pelestarian lingkungan. Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari panitia dan penyerahan siswa kepada orangtua serta penduduk setempat, yang turut menyambut kedatangan mereka dengan penuh antusias.

Live In Kelas XI, SMA Tarsisius II, Desa Karangtanjung, Yogyakarta, Pengelolaan Lingkungan, Biogas, Pemeliharaan Ternak, Tari Caping Ayu, Tari Satrio, Candi Prambanan, Malioboro, Transportasi Tradisional, Kereta Sapi, Budaya Lokal, Pendidikan Karakter

Pada hari kedua, siswa diajak mengenal lebih jauh tentang cara pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, seperti pengenalan biogas, pemilihan sampah, serta pemeliharaan ternak. Mereka juga belajar cara memberi makan ternak dengan benar. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana. Selain itu, mereka juga melakukan wisata budaya dengan mengunjungi Candi Prambanan dan Malioboro untuk merasakan langsung kekayaan sejarah dan budaya Yogyakarta.

Selama kegiatan, siswa juga dilatih dalam berbagai kegiatan tradisional. Para siswa perempuan belajar Tari Caping Ayu, sementara siswa laki-laki berlatih Tari Satrio, dua jenis tari tradisional yang menggambarkan kehidupan masyarakat lokal. Selain itu, mereka juga mencoba transportasi tradisional berupa kereta sapi, yang memberikan pengalaman unik dan mendalam tentang cara hidup masyarakat setempat. Semua kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkaya wawasan siswa tentang budaya dan tradisi Indonesia.

Kegiatan Live In ini didukung oleh berbagai panitia yang terdiri dari Pak Eko, Aris, Roni, Sukar, dan Sulis. Melalui program ini, para siswa mendapatkan pengalaman langsung yang tak hanya memperkenalkan mereka pada kehidupan pedesaan, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan hormat terhadap budaya serta lingkungan sekitar.

Scroll to Top